Kamis, 11 Mei 2017

Apa Saja Kelebihan Kekurangan Mobil Matic ?

 Inilah Seputar Kelebihan dan Kekurangan Mobil Matic. Berita otomotif kali ini hadir untuk anda semua yang tentunya ingin sedikit mengetahui seperti apa sajakah keunggulan maupun kekurangan mobil matic dibandingkan dengan mobil manual. Nah, jika anda penasaran dan ingin mengetahuinya, kami akan mencoba untuk berbagi kepada rekan rekan semua pecinta dunia otomotif di Indonesia. Yang sama sama kita ketahui jika perbedaan yang terlihat pada mobil matic dan juga manual yang paling mencolok ialah sistem transmisi pada mobilnya.
Jika mobil manual yaitu dengan cara perpindahan gigi yang tentunya dilakukan secara normal menggunakan pedal kopling dan tuas kopling, namun untuk mobil matic di era yang sudah modern ini yaitu menggunakan perpindahan gigi atau sering disebut gear box untuk mobil matic.
Teknologi tansmisi otomatis pada mobil matic kini telah banyak berkembang sejak 20 tahun terakhir, tentunya kini sudah ada sekitar 3 jenis transmisi matic yang tentunya kita kenal dengan yang namanya transmisi motic Double Cluth Gearbox.
Berikut Adalah Jenis Jenis Transmisi pada Mobil Matic:
  1. Transmisi Semi Otomatis: Ketahuilah kalau untuk sistem transmisi ini taidak menggunakan pedal kopling, akan tetapi untuk posisi gigi masih dipindahkan secara manual namun pengemudi tak perlu untuk menginjak kopling.
  2. Transmisi Otomatis: sistem transmisi ini masih termasuk dalam transmisi otomatis konvensional. Sistem transmisi ini menggunakan 3 bagian penting yakni Torque Converter, planetary gear unit dan hydraulic control unit. Pada sistem transmisi ini semua komponen transmisi masuk dalam cairan / fluida (oli) yang dikenal dengan ATF (Automatic Transmission Fluid), mobil yang menggunakan transmisi otomatis fluida ini biasanya dapat dilihat dari tuas transmisi yang menggunakan tombol OD (yakni tombol pengunci untuk memindahkan posisi tuas transmisi dari posisi “P” atau parkir).
  3. Transmisi Otomatis Elektronik (Triptonic): banyak dipakai pada mobil mewah seperti BMW dan Mercedes. Sistem transmisi ini sebenarnya hampir sama dengan No. 2 akan tetapi pengemudi bisa memindahkan gigi menggunakan tuas transmisi (tuas kopling), pengemudi masih memiliki pilihan untuk memindahkan gigi, yah paling tidak jika pengemudi menginginkan gigi berpindah bisa dilakukan pada mobil yang menggunakan sistem transmisi otomatis elektronic ini.
  4. Continously Vatiable Transmission (CVT): sistem transmisi ini tidak memakai gigi sehingga terkesan halus dalam perpindahan gigi (karena memang tidak ada perpindahan gigi) akan tetapi hanya menggunakan rasio belt saja. Sistem transmisi CVT ini memiliki respons yang sangat kurang karena hanya memiliki 1 gigi saja, untuk akselerasi masih kalah jauh dengan transmisi otomatis biasa.



    1. Sequential Manual: sistem transmisi ini bisa dioperasionalkan dengan cara manual akan tetapi memiliki mode auto yang menggunakan komputer dalam mengontrol perpindahan gigi, mobil yang menggunakan transmisi ini memiliki tuas transmisi dibalik lingkar kemudi akan tetapi tidak memiliki pedal kopling. Akselerasi mobil dengan sistem transmisi ini sangat baik bahkan lebih responsif dari transmisi manual yang dikemudikan pembalap, akan tetapi sistem transmisi sequential manual ini sering malah terlalu responsif hingga menghentak dan kurang nyaman bagi pengemudi. Sistem transmisi model ini banyak digunakan pada mobil-mobil balap seperti mobil F1 atau mobil sport besutan pabrikan besar seperti BMW, lamborghini, Ferari, dll. Sistem transmisi ini mulai ditinggalkan karena dianggap tidak nyaman.
    2. Double Clutch Gearbox. Sistem transmisi ini adalah yang terbaru hingga saat ini, sistem transmisi ini sama dengan sequential manual akan tetapi memiliki 2 tuas kopling yang keduanya diatur oleh komputer sehingga memungkinkan perpindahan gigi menjadi sangat halus bahkan tak terasa (lebih halus dari transmisi otomatis) akan tetapi memiliki performa atau akselerasi lebih baik daripada mobil dengan transmisi manual.

    Mobil matic di indonesia kebanyakan memakai no 1 (semi otomatis) sampai no 4 (CVT), sedangkan untuk no 5 dan 6 mobil di Indonesia masih belum menggunakan ini. Di bawah ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan mobil matic dibanding mobil manual.

    Inilah Kelebihan Kekurangan Mobil Matic dibandingkan Mobil Manual

    Kelebihan Mobil Matic

    • Praktis dikendarai, lebih mudah, lebih nyaman, tidak cepat lelah dan menyenangkan
    • Dapat diandalkan untuk jalanan macet seperti kota jakarta dan surabaya atau kota besar lainnya
    • Purna jual rata-rata lebih baik

    Kekurangan Mobil Matic

    • Perawatan tidak boleh telat, harus ekstra (jika terjadi kerusakan habis biaya banyak)
    • Lebih sering ganti oli transmisi
    • Lebih boros bahan bakar, meskipun untuk pemakaian yang konstan (ideal) konsumsi BBMnya relatif sama dengan manual
    • Akselerasi masih kurang apalagi untuk jalan tanjakan
    • Tidak memiliki engine brake sehingga harus hati-hati menggunakan rem saat melalui track turunan yang cukup panjang yang mana kadang2 rem bisa kehilangan daya cengkram idealnya jika digunakan terus menerus (peningkatan suhu dan pemuaian cakram)
    • Teknisi masih sedikit yang paham tentang mobil ini
    • Harga beli mobil yang lebih mahal

    Kelebihan Mobil Manual

    • Akselerasi lebih baik
    • Lebih sesuai dengan kebutuhan atau keinginan pengemudi
    • Lebih irit
    • Biaya perawatan dan perbaikan lebih sedikit
    Kekurangan Mobil Manual
    • Lebih sulit dalam mengemudikan mobil manual (karena konsentrasi terpecah pada pedal gas dan rem atau juga dengan tuas transmisi)
    • Lebih cepat lelah mengemudikan mobil tipe ini
    • Kurang nyaman, kecuali memang orang-orang tertentu yang menginginkan sensasi hentakan mobil seperti offroader atau hoby mobil lain
    Meskipun terlihat di atas bahwa mobil matic memiliki banyak kekurangan akan tetapi faktor kemudahan mengemudi, kenyamanan, kepraktisan mobil matic memiliki poin (bobot) yang besar di mata konsumen sehingga kebanyakan konsumen lebih menyukai mobil transmisi matic.
    trimakasih dan semoga bermanfaat...

Special Service Tools (SST)

Special servive tool (SST), Adalah sebuah alat yang dipakai sebagai alat bantu bagi seseorang dalam mengerjakan atau memperbaiki komponen otomotih tidak dapat dilakukan dengan cara yang normal. Ada banyak sekali SST yang dipakai para mekanik otomotif dalam melakukan pekerjaanya sesuai dengan komponen yang sedang dikerjakanya.

Pekerjaan otomotif secara umum dapat dibagi dalam kelompok sbb:
1. Bagian engine
2. Bagian elektrik
3. Cahssis
4. Bagian body
Dalam masing masing bagian tersebut, tentu mempunyai jenis pekerjaan yang dalam penyelesainya memerlukan alat bantu yang sesuai dengan jenis pekerjaanya. Dibawah ini
ditunjukkan babarapa SST

 
PENGGUNAAN
Untuk memegang Camshaft pulley pada saat
mengencangkan/mengendorkan baut camshaft pulley. 

 Digunakan untuk meluruskan clucth disc pada saat pemasangan
clutch cover, supaya keduanya
 Digunakan untuk melepas clutch
release shaft bush pada transmisi
 Digunakan untuk melepas dan
memasang saringan oil.
 Digunakan bersama Bearing installer handle dan bearing oil seal installer
untuk memasukkan bearing ke dalam knuckle.
 Sebagal dudukan komponen yang akan diukur, 
sehingga terhindar dan goncangan.
 Mengencangkan/ Mengendorkan baut
Pembuangan udara pada Saat bleeding
(pada sistim 1 cm)
 Digunakan untuk melepas roda steer.
 Digunakan untuk Melepas Tie-rod.
 Bersama dengan wheel hub remover digunakan
untuk membuka Drum! knuckle dil.
 Digunakan untuk melepas Memasang spring valve
Dan dudukannya pada Cylinder head
 Digunakan untuk melepas bearing
 Digunakan untuk menekan ring piston
pada saat pemasangan piston
 Digunakan untuk menekan coil spring, pada saat pelepasan/ pemasangan coil
spring dan kedudukannya pada Shock Absorber.
 Digunakan untuk menahan Flang deferensial/gardan pada saat
pengencangan/pengendoran baut
 Digunakan untuk mengukur ketinggian pinion pada gardan

CARA ROTASI BAN AGAR USIA PEMAKAIANNYA LEBIH AWET



Mengapa ban mobil anda harus dirotasi secara rutin? 

Jika anda punya mobil, dalam waktu setiap  kurang lebih enam bulanan (tergantung oprasional  kendaraan tersebut), maka roda (ban) khusunya akan terjadi keausan, keausan ini tentunya akan mempercepat usia pakai dari ban itu sendiri, maka solusi agar pemakaian ban lebih lama yaitu  dengan cara dirotasi,dengan memabgi secara rata keausan  pada tiap-tiap ban, akan memperpanjang usia pemakaian ban.

Seperti kita ketahui bahwa Ban depan biasnya  lebih cepat aus (botak) dibanding ban belakang
terutama untuk mobil berpenggerak roda depan. Hal ini disebabkan karena ban depan menjadi penggerak kendaraan (Direct Executor) dalam manuver mobil. Contohnya:
  1. Ketika mobil mulai bergerak, ban depanlah yang "menarik" (Front Wheel Drive).
  2. Karena ban depan juga sekaligus sebagai pengatur arah gerak mobil, gerakan  saat berparkir, menggerakan roda depan untuk mengatur  posisi ideal.
  3. Beban mobil termasuk penumpangnya saat pengereman sebagian besar tertumpu pada kedua roda depan.
  4. Pada waktu belok saat mobil melaju juga mengikis ban depan lebih daripada ban belakang.
Kadang kebotakan pada sebuah ban mobil tidak merata (Uneven Tyre Wear), juga bisa botak di sisi luar atau dalamnya saja. Biasanya ini disebabkan oleh setelan Front Wheel Alignment yang kurang baik. Untuk solusinya bawa mobil anda kebengkel lakukan Spooring. Bila kemudi terasa menarik ke satu sisi (kanan atau kiri) itu adalah satu indikasi kuat mobil anda membutuhkan Spooring.  Penyetelan FWA (Spooring) hanya dilakukan pada kedua roda depan saja.

     Gambar : A                  Gambar : B

 GAMBAR : A

Cara  Merotasi Ban untuk mobil penggerak roda depan (Front Engine - Rear Wheel Drive) :
1. Ban depan kanan menjadi ban cadangan
2. Ban depan kiri mundur ke belakang kiri
3. Ban belakang kanan maju ke depan kiri (Cross)
4. Ban belakang kiri maju ke depan kanan (Cross)
5. Ban cadangan menjadi ban belakang kanan

GAMBAR : B 

Cara Merotasi Ban untuk mobil penggerak roda belakang (Front Engine - Rear Wheel Drive) dan penggerak empat roda (Four Wheel Drive)
1. Ban depan kanan mundur ke belakang kiri (Cross)
2. Ban depan kiri menjadi ban cadangan
3. Ban belakang kanan maju ke depan kanan
4. Ban belakang kiri maju ke depan kiri
5. Ban cadangan menjadi ban belakang kanan

Demikianlah cara untuk merotasi ban mobil agar usia pemakaian ban mobil anda lebih awet.
Semoga bermanfaat…!